Ketika sebagian besar hutan lindung di Malang raya sudah
beralih fungsi menjadi lahan pertanian atau perkebunan, ternyata masih ada
hutan lindung yang kondisinya utuh dan tutupan hutannya masih rapat. Hutan
lindung yang masih bagus itu terletak di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, tepatnya berada
di wilayah Perhutani RPH Sekar.
Hutan lindung di RPH Sekar
pantas dibilang istimewa, karena masih banyak pohon-pohon dengan diameter lebih
dari 1 meter. Keragaman jenis burungnya juga terbilang tinggi, karena hanya
pengamatan sebanyak 2 kali saja yaitu pada bulan Agustus-September 2021, tim
PROFAUNA Indonesia mencatat ada 43 jenis burung. Sembilan jenis diantaranya
masuk dalam kategori jenis yang dilindungi UU, antara lain Elang ular bido (Spilornis cheela), Elang hitam (Ictinaetus malaiensis) Julang emas (Aceros undulatus), Takur tohtor (Megalaima armillaris), Takur tulung
tumpuk (Megalaima javensis), Serindit
jawa (Loricilus pusillus), dan Luntur
harimau (Harpactes oreskios).
“Keberadaan burung-burung tersebut sangat tergantung
dengan kelestarian hutan lindung Sekar, misalnya burung Julang emas dan Takur.
Tanpa pohon-pohon besar yang beragam, burung-burung ini akan punah,” kata Made
Astuti, pengamat burung (bird watcher)
dari PROFAUNA Indonesia.
Jenis burung lain yang ditemukan di hutan lindung RPH Sekar antara
lain Jingjing batu (Hemipus hirundinaceus),
Sepah kecil (Pericrocotus cinnamomeus),
Sepah hutan (Pericrocotus flammeus),
Sepah gunung (Pericrocotus miniatus),
Takur tenggeret (Megalaima australis),
Takur ungkut-ungkut (Megalaima
haemacephala), Cinenen jawa (Orthotomus
sepium), Munguk beledu (Sitta
frontalis), Celepuk reban (Otus
lempiji), Ciu besar jawa (Pteruthius
flaviscapis), Ciu kunyit (Pteruthius
aenobarbus), Pelanduk semak (Malacocincla
sepiarium), Tepus leher putih (Stachyris
thoracica), dan Tepus pipi perak (Stachyris
melanothorax).
Hutan lindung RPH Sekar mempunyai luas 3.212 ha yang
berada pada ketinggian mulai dari 1.100 mdpl hingga diatas 2000 mdpl. Beberapa
desa yang berada di sekitar hutan lindung yang berada di lereng Gunung Kawi dan
Kelud tersebut, antara lain Desa Sidodadi, Purworejo, Pagersari, Banturejo dan
Pandansari. Sedangkan wisata alam yang dikenal yang berada di hutan lindung RH
Sekar tersebut antara lain Sumantoro dan Sumbersongo yang berada di Desa
Sidodadi.
Ketua Pembina PROFAUNA Indonesia, Rosek Nursahid
mengatakan, “menjadi harga mati bahwa hutan lindung di RPH Sekar harus
dilestarikan, jangan sampai terjadi perusakan dan alih fungsi. Selain menyimpan
potensi keragaman hayati tinggi, keberadaan hutan lindung ini juga sangat
penting untuk menjaga sumber-sumber air yang ada di hutan ini”Untuk memantau keragaman hayati di hutan lindung RPH
Sekar ini, PROFAUNA Indonesia telah mempunyai pos lapangan di Dusun Sekar, Desa
Sidodadi, Kecamatan Ngantang. “Kami berharap adanya pos lapangan PROFAUNA
tersebut akan membuat kami lebih dekat dengan masyarakat desa untuk saling
berbagi pengetahuan terkait konservasi hutan di wilayah Ngantang dan
sekitarnya,” ujar Erik Yanuar, Manajer Lapangan PROFAUNA.