Kerja praktek ini bertujuan untuk menganalisis potensi penanaman kopi Arabika dan Robusta di bawah kanopi hutan P-WEC, Malang, dalam rangka penerapan sistem agroforestriberkelanjutan. Agroforestri merupakan sistem pengelolaan lahan yang mengombinasikan kehutanan dan pertanian guna meningkatkan keberlanjutan ekosistem serta kesejahteraan masyarakat.
Kerja praktek ini dilakukan melalui metode
studi literatur serta pendekatan kuantitatif dengan pengukuran langsung di
lapangan, termasuk pendataan jenis dan jumlah tanaman kopi, analisis kondisi
lingkungan, serta evaluasi pertumbuhan tanaman di berbagai lokasi.
Hasil kerja praktek menunjukkan bahwa faktor
lingkungan seperti intensitas cahaya, kondisi tanah, serta persaingan dengan
vegetasi lain berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan kopi. Lokasi dengan
kanopi yang terlalu rapat cenderung menghambat pertumbuhan tanaman kopi,
sementara lokasi dengan cahaya cukup memungkinkan tanaman tumbuh lebih optimal.
Selain itu, hama seperti kutu putih dan ulat bulu ditemukan sebagai ancaman bagi tanaman kopi di area kerja praktek.
Dari total 268 tanaman kopi yang ditanam, 55,97%
merupakan varietas Arabika dan 44,03% merupakan varietas Robusta, dengan rata-rata
tinggi tanaman 43,92 cm. Oleh karena itu, sistem agroforestri berbasis kopi di
Hutan P-WEC memiliki potensi dalam meningkatkan keberlanjutan ekosistem hutan.
Namun, untuk mencapai hasil optimal, perlu
dilakukan pemilihan lokasi penanaman yang tepat serta pengelolaan hama dan
kompetisi tanaman yang lebih efektif.
Ditulis oleh Windy Azizah Anggraini dan
Magfirotul Firdausz, mahasiswa biologi ITS