Translate

Selasa, 15 Februari 2022

Petugas Tutup Jalur Motor Trail di Dalam Kawasan Hutan Konservasi Tahura R Soerjo

 

Tim gabungan dari unsur Tahura R soerjo, PROFAUNA Indonesia dan Perhutani RPH Punten menutup jalur motor trail yang masuk ke dalam kawasan hutan konservasi di daerah Tan Gimbo, Kota Batu pada hari Sabtu (12/2/2022). Awalnya jalur trail itu dibuka untuk sebuah event offroad motor trail yang akan diadakan pada hari Minggu.

Penutupan jalur motor trail itu dilakukan agar tidak merusak ekosistem hutan konservasi yang berada di wilayah Tahura R Soerjo. Apalagi temuan di lapangan menunjukan ada pohon-pohon yang sudah tumbang yang kemudian dipotong dengan gergaji untuk pembuatan jalur motor trail tersebut. Perambahan hutan atau masuk ke dalam kawasan hutan tanpa izin itu bisa diancam pidana berdasarkan Undang Undang Kehutanan no 41 tahun 1999.

“Hobby offroad motor trail atau jip itu boleh-boleh aja, asal dilakukan sesuai aturan. Tidak semua kawasan hutan itu bisa dirambah untuk digunakan lintasan motor trail,” kata Rosek Nursahid aktvis senior PROFAUNA Indonesia.

Setelah melakukan penutupan jalur motor trail, tim melanjutkan patroli untuk mencegah terjadinya penangkapan burung di hutan. Sebelumnya tahun 2021, tim sempat menjumpai jaring burung yang dipasang di dalam hutan Tahura R Soerjo wilayah Batu.

Syukurlah bahwa dalam patroli pada hari Sabtu tersebut tim tidak menemukan adanya jaring burung. “Patroli hutan gabungan seperti ini memang perlu rutin dilakukan, untuk mencegah tindak pelanggaran sedini mungkin,” pungkas Rosek yang ikut langsung dlam patrol tersebut.

Website utama: www.profauna.net

7 Lembaga Kolaborasi Tangani Perburuan Satwa Liar di Lereng Gunung Arjuna

 

Tujuh lembaga merapat melakukan kolaborasi untuk mencegah terjadinya perburuan atau penangkapan satwa liar di dalam kawasan hutan lereng Gunung Arjuna, Kabupaten Malang. Kolaborasi dan kepedulian bersama itu sebagai langkah awalnya diwujudkan dalam bentuk pemasangan papan info pelarangan perburuan satwa yang diletakan di wilayah UB Forest pada hari Selasa (8/2/2022).

Dengan diinisiasi oleh PROFAUNA Indonesia, akhirnya berbagai lembaga sepakat melakukan kolaborasi, antara lain UB Forest, Perhutani KPH Malang, BBKSDA Jawa Timur, Tahura R Soerjo, Gakkum Jabalnusara dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Arjuna Baghawanta.

“Kolaborasi dan kemitraan dalam pengelolaan hutan termasuk menjaga kelestarian satwa liarnya itu sudah menjadi keharusan. Tidak mungkin semuanya dilakukan sendirian, karena memang hutan itu luas dan tidak ada pagar pembatasnya,” kata Rosek Nursahid, pendiri PROFAUNA Indonesia.

Pemasangan papan info pelarangan perburuan satwa itu hanyalah permulaan dari kolaborasi. Berikutnya diharapkan akan rutin dilakukan patroli gabungan dan juga edukasi ke masyarakat sekitar hutan. Apalagi batas-batas hutan yang dikelola oleh UB Forest, Perhutani dan Tahura R Soerjo itu semuanya saling bersinggungan, sehingga memang sudah seyogyanya untuk kerja sama dalam menjaga hutan.

Sebelumnya pada ahun 2021 tim gabungan dari Tahura R Soerjo dan PROFAUNA Indonesia sempat mengamankan 3 orang yang menangkap burung secara illegal di kawasan hutan Tahura R Soerjo. Mereka diamankan ketika kepergok di hutan produksi wilayah Perhutani, namun menangkap burungnya di hutan kawasan Tahura R Soerjo.

“Nah pemburu satwa itu masuk ke hutan wilayah Perhutani, kebanyakan pintu masuknya adalah lewat hutan yang dikelola oleh UB Forest,” kata Rosek.

Tonton video terkait: Video diamankan penangkapburung di Tahura

Penangkapan burung di hutan tersebut benar-benar dalam taraf mengkuatirkan kelestarian keanekaragaman satwa. Dalam satu hari, seorang penangkap burung bisa menangkap sedikitnya 50 ekor burung. Berarti ada ribuan burung yang ditangkap dari alam setiap harinya di berbagai kawasan hutan. Kalau hal ini dibiarkan, maka kepunahan burung di alam akan semakin dipercepat.

Rabu, 09 Februari 2022

Ini Dia Daftar Lengkap Satwa Liar yang Ada di Cagar Alam Pulau Sempu Tahun 2021

 
PROFAUNA Indonesia dan BKSDA Jatim mendata ada 80 jenis burung, 11 mamalia dan 5 reptil di Cagar Alam Pulau Sempu, Kabupaten Malang pada ahun 2021. Beberapa jenis burung keluarga rangkong yang masuk kategori langka juga tercatat ada di cagar alam seluas 877 ha itu, antara lain burung Kangkareng perut putih (Anthracoceros albirostris), Julang mas (Rhyticeros undulatus), dan Rangkok badak (Buceros rhinoceros).

Selain burung rangkong, jenis burung lain yang dijumpai antara lain elang ular (Splirornis cheela), elang laut perut putih (Haliaeetus leucogaster), serak jawa (Tyto alba), serindit jawa (Loricullus pusilus), takur tenggeret (Psilopogon australis), takur tulung tumpuk (Psilopogon javensis), takur ungkut-ungkut (Psilopogon haemacephala), paok pancawarna (Hyodrornis guanjanus), pelanduk semak (Malacocincla sepiarium) dan delimukan zamrud (Chalcophaps indica).

Daftar lengkap jenis satwa liar yang ditemui di Cagar Alam Pulau Sempu tahun 2021 bisa dunduh pada link berikut: Daftar lengkap satwa di Sempu

Selasa, 08 Februari 2022

Ditemukan 80 jenis burung, 11 mamalia dan 5 reptil di Cagar Alam Pulau Sempu

  

Sepanjang tahun 2021 tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur dan PROFAUNA Indonesia mendata ada 80 jenis burung, 11 mamalia dan 5 reptil di Cagar Alam Pulau Sempu, Kabupaten Malang. Beberapa jenis burung keluarga rangkong yang masuk kategori langka juga tercatat ada di cagar alam seluas 877 ha itu, antara lain burung Kangkareng perut putih (Anthracoceros albirostris),  Julang mas (Rhyticeros undulatus), dan Rangkok badak (Buceros rhinoceros).

Selain burung rangkong, jenis burung lain yang dijumpai antara lain elang ular (Splirornis cheela), elang laut perut putih (Haliaeetus leucogaster), serak jawa (Tyto alba), serindit jawa (Loricullus pusilus), takur tenggeret (Psilopogon australis), takur tulung tumpuk (Psilopogon javensis), takur ungkut-ungkut (Psilopogon haemacephala), paok pancawarna (Hyodrornis guanjanus), pelanduk semak (Malacocincla sepiarium) dan delimukan zamrud (Chalcophaps indica).

Untuk jenis mamalia, yang tercatat ditemukan di Cagar Alam Pulau Sempu ada 11 jenis, antara lain kijang (Muntiacus muntjack), kancil (Tragalus javanicus) babi (Sus scrofa), jelarang (Ratufa bicolor), lutung jawa (Trachyipitechus auratus), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), kucing tandang (Prionailurus planiceps), dan trenggiling (Manis  javanicus).

Sedangkan dari golongan reptil, tercatat ada 5 jenis, antara lain ular pucuk (Ahaetulla prasina), ular tambang (Dendrelaphis pictus), penyu sisik (Eretmochelys imbricate), cicak terbang (Draco volans) dan tokek (Gecko gecko).

Melihat keragaman satwanya, Cagar Alam Pulau Sempu boleh dibilang sebagai sebuah laboratorium alam yang komplit untuk belajar tentang keragaman flora, fauna dan ekosistem. Pulau Sempu mempunyai nilai penting secara keilmuan, konservasi dan geografi.

“Keberadaan cagar alam Pulau Sempu wajib dilestarikan, untuk itulah kenapa kegiatan wisata tidak diperkenankan, karena bisa mengganggu keberadaan dari satwa liar dan habitat alaminya,” kata Erik Yanuar, manajer lapangan PROFAUNA Indonesia.

Menurut UU no 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, kegiatan yang boleh dilakukan di cagar alam adalah penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan dan budidaya yang menunjang. Sedangkan kegiatan wisata memang tidak diperbolehkan.

Dari Bukit yang Kering, Kini Hutan P-WEC Miliki Beragam Spesies Flora dan Fauna

  JATIMTIMES  - Hutan Petungsewu-Wildlife Education Center (P-WEC) dulunya merupakan areal perbukitan kering yang jarang ditumbuhi oleh pepo...