Translate

Rabu, 05 Januari 2022

Pembagian Sembako ke Petani yang Tinggal di Tengah Hutan

 
Tahukah sahabat bahwa ada orang-orang yang harus tinggal di tengah hutan untuk bertani? Mereka membangun pondok sederhana, yang penting tidak kehujanan atau kepanasan ketika mereka beristirahat. Para petani itu memutuskan tinggal di pondok, karena ada yang memang tidak punya rumah, tapi ada juga yang alasan efesiensi waktu karena jarak dari rumah ke pondoknya tersebut memakan waktu yang lama. Belu lagi jalan terjal yang susah dilalui.

Seperti para petani di lereng Gunung Arjuna, mereka ada yang memilih tinggal di pondok sederhana di tengah hutan produksi ataupun hutan lindung. Bahkan ada seorang ibu tua yang akab dipanggil MBok Yem, yang tinggal sendirian di tengah hutan selama  bertahun-tahun.

Para petani hutan itu menjadi sahabat PROFAUNA juga, karena mereka turut membantu melakukan edukasi terkait konservasi hutan dan pelestarian satwa liar. Beberapa pondok mereka juga sering dipakai tim PROFAUNA untuk istirahat sejenak kala melakukan patrol hutan.

Sebagai wujud syukur 27 tahun PROFAUNA Indonesia, pada tanggal 27 Desember 2021 tim Ranger PROFAUNA melakukan pembagian sembako ke petani hutan yang ada di lereng Gunung Arjuna area Karangploso dan Batu. Sembako yang dibagikan berisikan beras, gula dan minyak goreng.

Pembagian sembako ke pondok petani ini bukan perkara mudah, karena jalan yang dilalui sangat licin. Maklum sedang musim hujan. Sementara lokasi pondok petani tersebut kebanyakan berada di tengah hutan dengan jalan menanjak terjal.

Tonton videonya: Ekstrimnya jalan ke pondok petani

Senin, 03 Januari 2022

Liburan Tahun Baru, Petugas Halau 87 Wisatawan Ilegal di Cagar Alam Pulau Sempu

 


Meskipun Cagar Alam Pulau Sempu peruntukannya bukan untuk tujuan wisata, namun masih saja ada orang yang masuk secara illegal ke pulau yang ada di seberang Pantai Sedangbiru, Kabupaten Malang ini. Apalagi pada musim liburan seperti tahun baru, wisatawan akan membludak, membuat petugas kewalahan.

Selama periode 31 Desember 2021 hingga  2 Januari 2022, PROFAUNA mencatat ada sekitar 87 wisatawan ilegal yang berhasil dihalau oleh tim gabungan dari BBKSDA Jatim dan PROFAUNA Indonesia. Dengan menyewa perahu, para wisatawan tersebut berusaha masuk ke pulau seluas 877 ha ini. Namun petugas secera tegas namun persuasif, mengarahkan wisatawan tersebut kembali ke Pantai Sendangbiru, tidak boleh masuk ke Pulau Sempu.

Sesuai undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, memang cagar alam itu tidak boleh untuk kegiatan wisata. Info lebih lengkap bisa dibaca pada link berikut: Mengenal keragaman hayati Pulau Sempu.

Latar belakang wisatawan yang berusaha berwisata di Cagar Alam Pulau Sempu ini sangat beragam. Mulai dari mahasiswa, ASN, wiraswastawan, pegawai BUMN, polisi hingga anggota TNI.

“Syukurlah sebagian besar wisatawan yang hendak masuk ke Pulau Sempu itu bersedia balik arah setelah kami edukasi, meskipun ada juga yang dengan arogan ngotot ingin masuk, tapi tetap kami larang,” kata Erik Yanuar, manajer lapangan PROFAUNA Indonesia.

Dalam menjaga Pulau Sempu di tahun baru tersebut, tim PROFAUNA menurunkan 4 personil, sedangkan dari BBKSDA Jatim ada 3 personil. Memang jumlah personil dirasa masih kurang ketika puncak liburan seperti tahun baru, namun tim tetap semangat menjaga pulau dengan segala keterbatasan yang ada.

Dari Bukit yang Kering, Kini Hutan P-WEC Miliki Beragam Spesies Flora dan Fauna

  JATIMTIMES  - Hutan Petungsewu-Wildlife Education Center (P-WEC) dulunya merupakan areal perbukitan kering yang jarang ditumbuhi oleh pepo...