Translate

Rabu, 29 Desember 2021

27 Tahun PROAUNA Indonesia Dirayakan dengan Penuh Kekeluargaan bersama Relawan dan Petani Hutan

 Syukuran ulang tahun PROFAUNA Indonesia yang ke-27 dirayakan dengan penuh kekeluargaan di P-WEC Malang pada tanggal 26 Desember 2021. Sekitar 45 orang dari pengurus, pembina, staf, donatur, relawan dan mitra PROFAUNA hadir di acarayang diadakan secara sederhana itu.

Syukuran hari lahir PROFAUNA Indonesia yang jatuh pada tanggal 23 Desember itu juga dihadiri oleh petani hutan yang jadi mitra PROFAUNA. Mitra petani yang hadir dari Kelompok Tani hutan Arjuna Baghawanta, Kelompok Perhutanan Sosial Wono Mulyo dan petani dari Malang selatan. Mereka sangat guyup dan penuh kekeluargaan.

“Sejak tahun 2014 dengan bergantinya logo PROFAUNA itu menjadi tonggak di tubuh PROFAUNA bahwa isu hutan mendapatkan porsi lebih besar untuk ditangani oleh PROFAUNA. Kini 60% PROFAUNA bekerja untuk isu hutan, 40% untuk isu satwa liar,” jelas pendiri PROFAUNA Indonesia, Rosek Nursahid.

Dalam acara itu juga dilantik satu orang anggota muda Ranger PROFAUNA menjadi anggota penuh Ranger PROFAUNA. Orang yang beruntung berhasil lolos sebagai anggota Ranger PROAUNA tersebut adalah M Choirudin Junaidi asal Jabung, Malang. Choirudin harus melalui proses seleksi dan pembinaan selama setahun, sebelum akhirnya dinyatakan lulus sebagai anggota Ranger PROFAUNA.

Sementara itu Ketua Yayasan PROFAUNA Indonesia, Nada Prinia, dalam sambutannya lewat video mengatakan,”saatnya yang muda juga turut bergerak dan berjuang melestarikan hutan dan satwa liar Indonesia bersama PROFAUNA”.

Website utama: www.profauna.net

Dibongkar, Tanaman Porang di Hutan Lindung

Tanaman porang yang ditanam secara illegal di kawasan hutan lindung daerah Gunung Papak, lereng Gunung Arjuna akhirnya dibongkar pada hari Kamis (23/12/2021). Pembongkaan porang itu dilakukan sendiri oleh Sukarip, petani yang menanam porang, setelah mendapatkan pengarahan dari tim PROFAUNA Indonesia dan Perhutani RPH Karangan. Jumlah total porang yang dibongkar pada hari itu ada 240 tanaman.

Lihat video ini: video pembongkaran porang.

Hutan lindung memang seharusnya tidak boleh ditanami porang atau jenis tanaman sayuran. Hutan lindung yang punya fungsi menjaga ketersedian air dan mencegah longsor itu, idealnya ditanami pohon kayu keras. Sementara tanaman sayur dan porang itu mempunyai sistem perakaran yang tidak kuat mengikat tanah, tidak sebaik sistem perakaran pohon.

Sebelumnya PROFAUNA mendapatkan laporan dari petani hutan tentang upaya porangnisasi di hutan lereng Gunung Arjuna. Bahkan beredar video tentang pengakuan seorang ibu petani yang dipaksa keluar dari lahan garapannya di hutan karena lahan tersebut akan ditanami porang.

“Silahkan menanam porang, kami tidak menentangnya, tapi jangan di hutan lindung, apalagi di kawasan rehabilitasi hutan lindung,” tegas Erik Yanuar, manajer lapangan PROFAUNA Indonesia.

Penanaman porang di hutan lindung itu selain tidak mendidik, juga menciderai semangat untuk memulihkan hutan lindung yang rusak. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan no 39 tahun 2017 Pasal 7c disebutkan bahwa di hutan lindung itu tanaman di bawah tegakan itu tidak diperbolehkan tanaman umbi-umbian.

Video utama: www.profauna.net

Kamis, 16 Desember 2021

Penghijauan dan Pemasangan Papan Info Hutan Lindung di Gunung Pucung

 
Masyarakat Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu berbondong-bondong menuju Gunung Pucung untuk melakukan kegiatan penanaman pohon pada hari Minggu (12/12/2021). Kegiatan yang dikoordinir oleh Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) Wono Mulyo dan PROFAUNA Indonesia itu bukan hanya menanam pohon, tetapi juga memasang 5 buah papan informasi terkait konservasi hutan.

Jenis pohon yang ditanam adalah alpukat, rambutan, kelengkeng, durian, tabebuya dan beringin. Pohon tersebut tertutama ditanam di kawasan hutan lindung yang sudah rusak atau terlanjur ditanami tanaman sayur oleh petani.

Sedangkan papan informasi yang dipasang itu adalah papan informasi tentang pelarangan perburuan satwa di dalam kawasan hutan, Papan lainnya menjelaskan tentang pelarangan menanam sayur di hutan lindung dan informasi bahwa hutan di Desa Bulukerto ini masuk dalam kawasan perhutanan sosial yang dikelola oleh KPS Wono Mulyo.

Tonton video ini: Aksi petani Bulukerto

“Sejak tahun 2019 kami sudah mendapat surat keputusan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang pengakuan dan perlindungan kemitraan kehutanan (Kulin KK) di wilayah hutan wengkon Desa Bulukerto, termasuk Gunung Pucung, dengan luas total 357,60 ha,” kata Sunarto, pengurus KPS Wonomulyo.

Sebagai informasi, Desa Bulukerto ini desa yang terdampak cukup parah dari banjir bandang yang menerjang kota Batu pada tanggal 4 November 2021. Tonton video banjir pada link berikut: Banjir melanda Batu

Sejak tahun 2021, PROFAUNA Indonesia mendampingi dan menjadi mitra KPS Wono Mulyo dalam menjalankan program konservasi hutan di Desa Bulukerto. Programnya meliputi rehabilitasi hutan lindung yang rusak, bantuan bibit pohon, edukasi konservasi hutan, dan patroli hutan. Salah satu fokus PROFAUNA di kawasan utan ini adalah pencegahan perburuan atau penangkapan satwa liar, karena disinyalir masih ada penangkapan satwa liar illegal di Bulukerto.

Mat Sulian, seorang petani hutan di Bulukerto mengatakan, "memang di hutan sini kadang masih ada orang yang mencari burung dengan jaring dan pulut”.

PROFAUNA Indonesia mengapresiasi kepedulian petani Desa Bulukerto yang gotong royong melakukan reboisasi di hutan lindung. “Saya kaget ketika melihat petani yang hadir dalam reboisasi itu banyak sekali, sekitar 100 orang yang penuh semangat kerja bakti di hutan,” kata Rosek Nursahid, pendiri PROFAUNA Indonesia yang ikut langsung kegiatan reboisasi tersebut.

Website utama: www.profauna.net


Kamis, 02 Desember 2021

Ini Hasil dari Monitoring Burung Rangkong di Cagar Alam Pulau Sempu

 
Tim Balai Besar KSDA Jawa Timur dan PROFAUNA Indonesia melakukan monitoring keberadaan jenis-jenis burung rangkong di Cagar Alam Pulau Sempu pada tanggal 28 November 2021 hingga 1 Desember 2021. Tim yang beranggotakan 9 orang tersebut melakukan pengamatan di beberapa titik yang diduga menjadi habitat burung rangkong, seperti Telaga Lele, Telaga Sat, Telaga Dowo dan Segara Anakan.

Setelah 4 hari melakukan pengamatan intensif, tim mencatat ada 3 jenis burung rangkong yang ada di Pulau Sempu, yaitu Kangkareng perut putih (Anthracoceros albirostris), julang emas (Aceros undulates) dan rangkong badak (Buceros rhinoceros). Sayangnya yang berhasil didokumentasikan hanya Kangkareng perut putih saja, sedangkan Julang emas dan Rangkong badak hanya terdengar suaranya saja.

“Tajuk pohon yang rapat menyulitkan tim untuk mengamati secara langsung julang emas dan rangkong badak di Pulau Sempu,” kata Rama, anggota tim monitoring.

Meskipun tim hanya berhasil mendokumentasikan foto Kangkareng perut putih, namun tim merasa gembira karena jumlah burung Kangkareng perut putih yang teramati cukup besar. Diperkirakan ada sekitar 50 ekor burung Kangkareng perut putih di Cagar Alam Pulau Sempu.

Baca artikel terkait: Mengenal burung rangkong

Melihat tipe dan jenis vegetasinya, memang Pulau Sempu ini cocok sebagai habitat burung rangkong. Pulau Sempu juga menjadi salah satu hutan tersisa yang kondisinya masih bagus yang berada di Malang Selatan.

Baca artikel terkait: Mengenal Cagar Alam Pulau Sempu.

Catatan PROFAUNA Indonesia pada tahun 1990-an, ketiga jenis burung rangkong tersebut sangat umum dijumpai di hutan-hutan dataran rendah di daerah Malang selatan. Sayangnya kini hutan tersebut sebagian besar sudah lenyap, berganti menjadi kebun pisang, kopi dan perladangan. Akibatnya burung rangkongpun semakin sulit diamati di daerah Malang selatan.

Website utama: www.profauna.net

Dari Bukit yang Kering, Kini Hutan P-WEC Miliki Beragam Spesies Flora dan Fauna

  JATIMTIMES  - Hutan Petungsewu-Wildlife Education Center (P-WEC) dulunya merupakan areal perbukitan kering yang jarang ditumbuhi oleh pepo...