Translate

Kamis, 02 Desember 2021

Ini Hasil dari Monitoring Burung Rangkong di Cagar Alam Pulau Sempu

 
Tim Balai Besar KSDA Jawa Timur dan PROFAUNA Indonesia melakukan monitoring keberadaan jenis-jenis burung rangkong di Cagar Alam Pulau Sempu pada tanggal 28 November 2021 hingga 1 Desember 2021. Tim yang beranggotakan 9 orang tersebut melakukan pengamatan di beberapa titik yang diduga menjadi habitat burung rangkong, seperti Telaga Lele, Telaga Sat, Telaga Dowo dan Segara Anakan.

Setelah 4 hari melakukan pengamatan intensif, tim mencatat ada 3 jenis burung rangkong yang ada di Pulau Sempu, yaitu Kangkareng perut putih (Anthracoceros albirostris), julang emas (Aceros undulates) dan rangkong badak (Buceros rhinoceros). Sayangnya yang berhasil didokumentasikan hanya Kangkareng perut putih saja, sedangkan Julang emas dan Rangkong badak hanya terdengar suaranya saja.

“Tajuk pohon yang rapat menyulitkan tim untuk mengamati secara langsung julang emas dan rangkong badak di Pulau Sempu,” kata Rama, anggota tim monitoring.

Meskipun tim hanya berhasil mendokumentasikan foto Kangkareng perut putih, namun tim merasa gembira karena jumlah burung Kangkareng perut putih yang teramati cukup besar. Diperkirakan ada sekitar 50 ekor burung Kangkareng perut putih di Cagar Alam Pulau Sempu.

Baca artikel terkait: Mengenal burung rangkong

Melihat tipe dan jenis vegetasinya, memang Pulau Sempu ini cocok sebagai habitat burung rangkong. Pulau Sempu juga menjadi salah satu hutan tersisa yang kondisinya masih bagus yang berada di Malang Selatan.

Baca artikel terkait: Mengenal Cagar Alam Pulau Sempu.

Catatan PROFAUNA Indonesia pada tahun 1990-an, ketiga jenis burung rangkong tersebut sangat umum dijumpai di hutan-hutan dataran rendah di daerah Malang selatan. Sayangnya kini hutan tersebut sebagian besar sudah lenyap, berganti menjadi kebun pisang, kopi dan perladangan. Akibatnya burung rangkongpun semakin sulit diamati di daerah Malang selatan.

Website utama: www.profauna.net

Dari Bukit yang Kering, Kini Hutan P-WEC Miliki Beragam Spesies Flora dan Fauna

  JATIMTIMES  - Hutan Petungsewu-Wildlife Education Center (P-WEC) dulunya merupakan areal perbukitan kering yang jarang ditumbuhi oleh pepo...