Translate

Rabu, 23 Desember 2020

Kembalikan Fungsi Hutan Lindung, Tanam Dua Ribu Pohon

Pemanasan global yang menyebabkan bencana alam di sejumlah wilayah mendorong organisasi pencinta lingkungan untuk mengambil langkah cepat. Seperti yang dilakukan oleh gabungan dari Protection of Forest and Fauna (PROFAUNA), Perum Perhutani, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), serta Relawan Bantuan Sosial Komunikasi Masyarakat (Baskomas) kemarin (17/12). Bertempat di wilayah perbukitan Coban Parang Tejo, Dusun Princi, Desa Gading Kulon, Kecamatan Dau, kegiatan yang dikemas lewat gerak tanam dan pelihara pohon tersebut juga melibatkan warga sekitar.

Administrator Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Malang Hengky Herwanto menuturkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka melestarikan hutan lindung di Kabupaten Malang. Bentuknya dikemas dalam bentuk penanaman tanaman multipurpose tree species (MPTS). “Di sini (Dusun Princi) menjadi salah satu spot kawasan hutan lindung yang dibuka untuk alih tanaman pertanian, sehingga fungsi hutan lindungnya berkurang,” terang Hengky.

Selain mempertahankan fungsi hutan lindung, Hengky menerangkan bahwa pihaknya juga berupaya untuk turut andil dalam menyejahterakan petani sekitar. “Menanam pohon yang berfungsi untuk hutan lindung sekaligus memiliki fungsi ekonomis,” paparnya.

Senada, Ketua PROFAUNA Indonesia Rosek Nursahid memaparkan bahwa terdapat dua jenis pohon yang mereka tanam dalam kesempatan tersebut. “Pertama golongan tanaman multiguna dalam bentuk buah-buahan dan juga pohon rimba atau keluarga beringin,” kata dia. Dengan sistem kolaborasi bersama masyarakat, pihaknya berharap sinergitas tersebut dapat memberikan keuntungan kepada masyarakat sekaligus melestarikan fungsi hutan lindung. “Jadi sejak dua bulan lalu sudah sekitar 1.000 bibit (alpukat) yang ditanam,” sambung Rosek.

Sementara dalam kegiatan kemarin (17/12) pihak Perhutani membawa 1.000 bibit pohon nangka dan sirsak, ditambah dengan sumbangan sebanyak 60 jenis pohon beringin dari PROFAUNA. “Kalau total selama dua bulan ini kira-kira sudah 2.000 pohon yang ditanam dengan luas sekitar 3 hektare,” tukas Rosek.

Artikel ini telah dimuat di Radar Malang pada tanggal 18 Desember 2020

Link terkait:

+ Video sekeluarga ikut rehabilitasi hutan

Dari Bukit yang Kering, Kini Hutan P-WEC Miliki Beragam Spesies Flora dan Fauna

  JATIMTIMES  - Hutan Petungsewu-Wildlife Education Center (P-WEC) dulunya merupakan areal perbukitan kering yang jarang ditumbuhi oleh pepo...