Tim gabungan dari PROFAUNA Indonesia dan polisi hutan
Perhutani RPH Junggo memusnahkan jaring yang digunakan untuk menangkap burung
secara illegal di kawasan hutan yang ada di Pusung Lading,lereng Gunung Arjuna
(24/11/2022). Lebih dari 20 buah tiang pancang dari batang pohon yang digunakan
untuk memasang jarring burung dimusnahkan dengan cara dipotong kecil-kecil,
sehingga tidak bisa digunakan lagi.
Beberapa hari sebelumnya tim PROFAUNA Indonesia mendapatan
informasi dari petani hutan bahwa ada orang yang memasang jaring burung di
kawasan hutan pusung Lading. Menurut petani hutan tersebut, sempat terlihat
sudah ada sedikitnya 5 ekor burung yang sudah terjerat jaring.
Berdasarkan nformasi petani hutan tersebut, tim PROFAUNA
Indonesia langsung melakukan patroli mulai dari Gunung Pucung hingga hutan
konservasi yang masuk wilayah Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo. Hutan
yang ada di wilayah Pusung Lading itu berbatasan dengan hutan konservasi yang
masuk wilayah Tahura Raden Soerjo.
Patroli hutan tersebut membuahkan hasil dengan ditemukannya
lebih dari 20 buah tiang pancang untuk memasang jaring di kawasan hutan.
Setelah dmusnahkan, tim melakukan pengumpulan informasi untuk mencari
pelakunya.
Gunung Oucung dan sekitarnya yang berada di lereng Gunung
Arjuna ini menjadi salah satu kawasan hutan yang masuk prioritas monitoring tim
PROFAUNA Indonesia. Sebelum tahun 2021, di kawasan ini banyak sekali orang
menangkap burung dengan jarring dan getah. Pemburu satwa dengan menggunakan
anjing pemburu (orang lokal menyebutnya gladak)
dulunya juga sering terjadi. Mereka berburu primata, babi dan landak.
Pada tahun 2021 kelompok tani hutan yang ada di Gunung
Pucung meminta pendampingan PROFAUNA Indonesia untuk memulihkan hutan lindung
yang rusak. PROFAUNA kemudian memberikan bantuan ribuan bibit pohon untuk
ditanam di kawasan huan lindung yang rusak akibat kebakaran hutan tahun 2018.
Sayangnya setelah kebakaran hutan tersebut, hutan lindung tersebut kemudian
ditanami sayuran oleh petani.
Sejak tahun 2021, PROFAUNA Indonesia bersama kelompok tani
hutan dan didukung juga oleh Perhutani, aktif melakukan kegiatan konservasi
hutan dan perlindungan satwa liar dari perburuan. Hasilnya, sudah ditanam lebih
dari 5000 bibit pohon buah dan Ficus spp
di kawasan hutan Gunung Pucung dan sekitarnya. Beberapa burung berkicau yang
dulu sempat hampir punah secara lokal, seperti burung Bentet (Lanius schach), kini sudah mulai muncul
lagi.
Penangkapan burung berkicau secara besar-besaran dengan
menggunakan jaring dan getah, membuat beberapa jenis punah secara lokal di
hutan tersebut. Burung keluarga prenjak, burung kaca mata dan burung bentet,
adalah jenis-jenis burung yang banyak ditangkap di hutan untuk diperdagangkan
di pasar.
Website utama: www.profauna.net